
Ibu Rini memang tidak pernah mengharap kerjanya selama ini menghijaukan rumah dan lingkungannya dilirik orang dan diberi penghargaan. Semua aktivitas lingkungan yang dilakukan perempuan yang bersuamikan Pak Didik ini semata karena keinginannya untuk menghadirkan lingkungan tempat tinggal yang lebih baik. Maka tak heran segala kesibukannya yang ikhlas tersebut, termasuk membuat mesin pengolah sampah untuk digunakan masyarakat, diganjar PKS Jakarta Timur dengan penghargaan sebagai salah satu Inspiring Women di Jakarta Timur.
Kisah ibu Rini yang kerap dipanggil Ibu Didik ini adalah satu dari sekian banyak anggota masyarakat di DKI Jakarta yang berusaha melakukan perubahan untuk masyarakat. Ibu Rini, beserta tujuh orang perempuan lain yang didaulat PKS Jakarta Timur sebagai Inspiring Women se-Jakarta Timur ini merupakan contoh bahwa perubahan besar bangsa ini harus dimulai lewat perubahan-perubahan kecil dari diri sendiri dan keluarga.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Ir Triwisaksana, saat memberikan sambutan dalam acara penganugerahan Wanita Paling Menginspirasi, Inspiring Women, se-Jakarta Timur, di Hotel Alia, Matraman (21/12). Dalam kesempatan tersebut, pria dengan sapaan Sani ini menegaskan bahwa PKS sangat mendukung inisiatif yang timbul dari masyarakat untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik.
Pada periode 2004-2009, PKS memang berhasil mendapatkan kursi paling banyak di DPRD DKI. Yang dengan itu, PKS pun berhasil mendesakkan kebijakan sekolah gratis untuk SD, SMP, Madrasah Ibtida'iyah dan Tsanawiyah Negeri di JAkarta. Namun demikian, Sani mengakui, masih ada berjuta masalah lain yang belum dapat diselesaikan kader-kader PKS di DPRD selama masa bakti tersebut, ujar Sani. "Diantara prestasi yang dicapai kader PKS untuk menetapkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat seperti sekolah gratis dan anggaran kesehatan untuk masyarakat miskin, masih ada pekerjaan rumah besar yang menumpuk", tegas Sani. Diantaranya adalah di bidang infrastruktur, jalanan berlubang, banjir, dan kemacetan.
Untuk itu, Sani mengajak seluruh warga Jakarta untuk sama-sama mendukung PKS agar tercipta lebih banyak lagi kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. "Kita ingin kesejahteraan segera terwujud di ibukota", ujarnya. Untuk itu butuh perjuangan panjang yang harus dimulai dari kerja-kerja yang kecil. "Kita tentu ingin anak cucu nanti tidak kesulitan mengenyam pendidikan yang berkualitas", tutur Sani lagi. Maka untuk merealisasikan itu, harus ada orang-orang yang dapat dipercaya yang duduk sebagai penentu kebijakan. "Kalaupun waktu kita tidak sampai untuk mewujudkan kota Jakarta sebagai kota yang sejahtera, setidaknya kita sudah berbuat, dan langkah ini akan dilanjutkan oleh generasi penerus yang akan datang", tegasnya mantap.
Karenanya perubahan menuju masyarakat Jakarta yang sejahtera harus dimulai sejak sekarang. Jadilah orang-orang yang mampu menginspirasi orang lain, dan mari menyongsong perubahan bersama PKS! pungkas Sani.

Sementara itu, dalam acara yang digelar untuk memperingati Hari Ibu, Ketua Kewanitaan DPW PKS DKI Jakarta, Rifkoh Abriani mengatakan sudah selayaknya perempuan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, khususnya dalam hal pemberdayaan kualitas mereka. Rifkoh menegaskan, kualitas sebuah bangsa ditunjukkan lewat kualitas para perempuan di dalamnya.
Pemberdayaan perempuan di PKS selama ini sudah dilakukan melalui FORSITMA (Forum SIlaturahim Tokoh dan Majelis Taklim), Pos KK (Pos Keluarga Keadilan), serta Forum Kartini. Ketiga forum ini, menurut Rifkoh, dibuat PKS untuk menampung sebanyak mungkin potensi-potensi kaum perempuan, khususnya di Jakarta, sehingga dapat menjadi salah satu solusi atas berbagai permasalah saat ini.

Majelis Taklim, ujar RIfkoh, selama ini merupakan ujung tombak masyarakat dalam menjaga moral. Tak heran kalau PKS dengan keras berjuang agar pemerintah mengakui keberadaan majelis taklim dan mengalokasikan anggaran untuk keberlangsungan majelis yang merupakan pembelajaran seumur hidup di masyarakat ini. "Alhamdulillah, akhirnya melalui Perda Pendidikan, Majelis Taklim diakui sebagai lembaga pendidikan non formal!", ujar Rifkoh.
Lebih jauh lagi, PKS juga sangat mendukung inisiatif yang hadir di masyarakat untuk melakukan pemberdayaan ekonomi. "Uniknya, sebagian besar motor pemberdayaan ekonomi di tengah masyarakat adalah perempuan", tuturnya. Karena itu Rifkoh mengharap para tokoh masyarakat yang hadir dalam penganugerahan Inspiring Women itu dengan sukarela mendukung para kader perempuan PKS dalam menggiatkan berbagai aktivitas pemberdayaan di masyarakat.

"Sejujurnya, PKS lebih suka memberikan anugerah kepada seluruh perempuan di Jakarta", ujar calon anggota dewan dari daerah pemilihan Jakarta Timur tersebut yang disambut tepuk tangan hadirin. Lebih jauh, Rifkoh mengaku sangat bangga dengan kiprah para perempuan di Jakarta. "Di tengah krisis ekonomi yang saat ini melanda dunia, masih ada banyak tokoh-tokoh perempuan yang tetap bergerak melakukan perubahan, memberi manfaat dan memberikan inspirasi untuk lingkungan sekitarnya". Ibu satu anak ini berharap kader-kader PKS mengambil pelajaran dari ke-delapan tokoh yang dipilih PKS Jakarta Timur untuk menerima PKS Award, Inspiring Women tersebut